SINLAMBA JAMBI

Jl. Bunga Tanjung III No. 25 RT.1/1 Kel. Selamat Kec. Telanaipura Kota Jambi
Telp.(0741)61781-HP.085266694094


"Sesungguhnya sesama muslim itu bersaudara"

Selasa, September 09, 2008

PHOTO - PHOTO KEGIATAN SINLAMBA



















Baca selanjutnya...... say to thank’s Jhon

PHOTO - PHOTO KEGIATAN SINLAMBA

Jangan coba-coba dirumah








Baca selanjutnya...... say to thank’s Jhon

Pelajaran silat dalam Perguruan Silat Sin Lam Ba

Secara umum silat Sin Lam Ba. terbagi atas.
a. Pelajaran gerak silat.
b. Pelajaran gerak silat dengan pernapasan
c. Pelajaran gerak silat dengan tenaga inti dan keimanan

Pelajaran Gerak Silat
Dalam Perguruan Silat Sin Lam Ba terdiri dari 5 jurus, dan di kembangkan bermacam – macam jurus, setiap mempunyai arti tertentu.
Jurus I
Jurus umum / jurus wajib ahlinya untuk menghimpun dan membangun tenaga.

Jurus II
Jurus tolak, artinya menolak bala yang datang.

Jurus III
Jurus pemisah, artinya untuk memisahkan mana yang hak dan mana yang bathil.

Jurus IV
Jurus keseimbangan kiri dan kesamping kanan, artinya merobohkan lawan (serangan lawan) baik dari kiri maupun dari kanan.

Jurus V
Jurus berlindung adalah memohon perlindungan kepada ALLAH SWT dan memohon keberkatannya.

ALLAHUAKBAR.

Kelima jurus tersebut menjadi jurus kesatuan dan dapat dikembangkan dalam bentuk silat luar atau fisik untuk melatih jurus – jurus tersebut dengan kontinyu akan menghasilkan tenaga (power).
Baca selanjutnya...... say to thank’s Jhon

Tujuan Dari Perguruan Silat Sin Lam Ba

Adapun yang menjadi tujuan dari berdirinya perguruan silat sinlamba


a.Untuk melatih gerakan tubuh, pikiran dan hati sehingga dapat membina dan memelihara dan rohani dan dapat digunakan untuk bela diri dari kezaliman dan kekerasan.

b.Meningkatkan ketakwaan, untuk menghindari dari segala perbuatan yang tidak sesuai dengan tuntunan ahklak mulia.
Baca selanjutnya...... say to thank’s Jhon

SEJARAH TENTANG H. HARUN ACHMAD BIN ACHMAD

Berbicara tentang Sin Lam Ba tidaklah lengkap jika tidak menyebut H. Harun Achmad bin Achmad. Sebab beliau orang yang pertama memprakarsai pendirian nama Sin Lam Ba. H. Harun Achmad bin Achmad merupakan seorang pejuang (Pahlawan) dari Divisi Siliwangi yang bertempat tinggal di daerah Betawi. Beliau pertama kali belajar kepada kakak iparnya yakni Pak Toha bin Sieng sekitar tahun 1950. Dan baru sekitar tahun 1953 beliau diberi wewenang/diijazahkan oleh Pak Toha bin Sieng di Tebet-Jakarta Selatan untuk mengembangkan ilmu Sin Lam Ba. Pertama kali beliau mengembangtkan Sin Lam Ba di derah Bungur Kemayoran-Jakarta Pusat

Awal mula tempat tinggal beliau di derah Tebet Timur-Jakarta Selatan, kemudian beliau pindah tempat tinggal ke daerah Bungur Kemayoran-Jakarta Pusat. Murid angkatan pertama beliau antara lain: Tengku Syarial (pendiri Karateka “Black Panther”), Gondo Suwandito (pendiri PS. Panca Daya-Depok). Semenjak itu Sin Lam Ba berkembang di dearah Senen, Bungur, Utan Panjang, Kemayoran dan Galur-Jakarta Pusat.
Setelah Sin Lam Ba berkembang di daerah Jakarta Pusat, beliau pindah ke daerah Kebon Baru-Tebet Jakarta Selatan
Diantara keluarganya beliau paling terakhir belajar kepada Pak Toha bin Sieng (kakak iparnya) yakni antara lain :
1. Pak Mugeni Achmad bin Achmad/Cang Mug (kakak ipar Pak Toha bin Sieng)
2. Ibu Hj. Dawiya Achmad binti Achmad/Nyak Iye (isteri Pak Toha bin Sieng)
3. Pak Sarbini Achmad bin Achmad/Cang Nini (Kakak kandung H. Harun Achmad)
4. Ibu Hj. Tasuro Achmad bin Achmad (adik kandung H. Harun Achmad)
5. Ibu Hj. Tasiya Achmad bin Achmad (adik kandung H. Harun Achmad)
6. Pak H. Abdul Rauf Achmad bin Achmad/Cang Rauf (adik paling bungsu H. Harun Achmad/Ketua Dewan Perawat/Guru Besar Sin Lam Ba Periode Tahun 1999-sekarang)
Pada sekitar tahun 1980-an, para alim ulama di Tebet dan tokoh-tokoh Sin Lam Ba berkumpul di kediaman H. Harun Achmad di Kebon Baru-Tebet. Atas saran Ust. Mahmud bin Fulan yang juga murid dari Pak Toha bin Sieng nama Sin Lam Ba (huruf Hijaiyah) diperhalus artinya menjadi Sin bermakna Sa’adah (bahagia), Lam bermakna Lathief (lemah-lembut), Ba bermakna Barokah (Kebaikan/keberkahan). Atas mufakat para alim ulama Betawi dan tokoh-tokoh Sin Lam Ba, maka disepakati makna/arti Sin Lam Ba (huruf hijaiyah) yang sesungguhnya adalah Sa’adah Latifah Barokah.
Semenjak itu Sin Lam Ba diidentikkan menjadi perguruan silat yang bermisi Syiar Dakwah Islam yang memperiotaskan menjaga Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim). Selayaknya perguruan silat PS. Sin Lam Ba telah bergabung dalam wadah IPSI sejak tahun 1984.

Narasumber :
1. Cucu Alm. H. Oddo bin Abdul Karim Banten
2. Alm. Hj. Dawiyah ( istri Alm. Pak Toha ) Bambu Apus Taman Mini-Jakarta Timur
3. Alm. H. Harun Achmad bin Achmad Kebon Baru-Tebet
4. Keluarga Bapak Sarbini Achmad ( Sesepuh Sin Lam Ba Tebet Timur – Jakarta Selatan)
5. H. Abdul Rauf ( Ketua Dewan Sesepuh Sin Lam Ba periode 1999-2003)
6. Alidin ( Pelatih Utama Sin Lam Ba Pusat) pemegang sabuk Hitam Strip Putih)
Baca selanjutnya...... say to thank’s Jhon

SEJARAH PERGURUAN SINLAMBA

Ilmu Sin Lam Ba berasal dari H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten. Syekh Abdul Karim Banten, tokoh tarekat Qadiriyyah yang terkenal di Asia Tenggara di akhir abad 19 (salah satu Imam Masjid di Mekah, berdasarkan keterangan keluarga beliau). Setelah pecahnya perang Banten yang di gagalkan Belanda 1888, putra-putra beliau menyingkir ke pedalaman Kerawang Utara (tujuan pertamanya ingin ke Sultan Agung di Demak, karena suatu hal mereka terdampar di daerah Karawang Pantai Pakis Kertajaya) sekitar 15 KM Timur Laut Rengas Dengklok dan mendirikan sebuah pesantren.

Rombongan ini di pimpin putra beliau yang belakangan di kenal dengan nama H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten (wafat ± 1939-an dalam usia hampir 100 tahun) yang kemudian memberikan pengajaran ilmu Hikmah kepada Pak Toha bin Sieng dari Betawi (Tebet-Menteng Dalam) dan dilanjutkan (oleh salah satu muridnya H. Harun Achmad bin Achmad)
Sebelumnya, Pak Toha bin Sieng yang lahir pada tanggal 15 Agustus 1889 dan wafat pada tanggal 8 Desember 1957, merupakan opsir Belanda Desersi (seorang tokoh pendekar yang disegani di Betawi), dan kemudian berniat pergi mencari ilmu Hikmah (sekitar tahun 1934) ke daerah Kulon (Banten). Ditengah perjalanan di dalam kereta api, Pak Toha bin Sieng bertemu dengan seorang kakek-kakek, dia menyuruh Pak Toha untuk pergi ke daerah Wetan (Karawang). Akhirnya Pak Toha bin Sieng menuruti nasehatnya untuk pergi ke pesantren H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten untuk menuntut ilmu Hikmah
Di pesantren Pak Toha bin Sieng tidak langsung diberi ilmu Hikmah, melainkan beliau diberi tugas sebagai Marbot (penjaga masjid), yang bertugas untuk membersihkan masjid dan mengisi air untuk berwudhu. Setelah Dua Tahun Sepuluh Bulan berselang, barulah. H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten mengijinkan Pak Toha bin Sieng (dan enam putra H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten). Untuk mengambil salah satu Manuskrip/ kitab (gulungan rokok kaung) yang ada di langit-langit masjid dilakukan pada waktu (malam Jum’at pada saat Nisfu syah’ban menjelang bulan Ramadhan). Gulungan yang terdapat di dalam salah satu kumpulan kaleng rokok kaung (kumpulan kulit jagung) salah satu gulungan yang diambil bertulisan huruf arab gundul yang dapat diartikan “ Intisari dari ilmu keberkahan dunia dan akhirat “ dan “ ilmu yang bekerja jika dijalimi orang lain “ merupakan salah satu ilmu yang terkandung di dalamnya, kemudian H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten memberikan wejangan dan amalan (Zikir) kepada Pak Toha bin Sieng
Setelah dua tahun sepuluh bulan meninggalkan Betawi, Pak Toha bin Sieng kembali ke Betawi (Tebet) sekitar tahun 1937. Sesampainya di Tebet keluarganya kaget melihat kedatangan Pak Toha bin Sieng yang dikira telah meninggal. Setelah itu Pak Toha bin Sieng bertemu dengan adiknya yang sudah lama mencarinya. Adiknya yang juga seorang jawara, penasaran akan ilmu yang didapat oleh kakaknya itu. Setelah menceritakan tentang ilmu yang didapat dari H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten, Pak Toha bin Sieng masih belum bisa mengerti atau memahami fungsi dan kegunaan ilmu tersebut. Sang adik pun disuruh oleh Pak Toha bin Sieng untuk menyerangnya dari dapur (serangan pukulan jarak jauh), tiba-tiba dari ruangan tamu, Pak Toha bin Sieng terkejut mendengar suara gaduh dari arah dapur. Di lihatnya sang adik menggelepar seperti ayam terpotong di dapur (dekat tungku). Dengan kebingungan Pak Toha bin Sieng menyembuhkannya secara spontan dengan menyebut Bismillah, Istighfar dan Allahu Akbar, lalu mengusapkan (dikebet) tangannya ke tubuh adiknya itu, setelah itu adiknya kembali sadar seperti semula.
Dan dari peristiwa itu Pak Toha bin Sieng baru menyadari salah satu manfaat ilmu yang didapat dari H.Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten. Setelah itu barulah Pak Toha bin Sieng mengajarkan dan mengembangkan jurus silat tangan kosong dan jurus golok muka dua (jurus Pak Toha (1938-1957). Selain itu Pak Toha juga mengajarkan Ilmu Hikmah (Tenaga Dalam), yang didapatkan dari H. Oddo bin Syekh Abdul Karim. Tak lama berselang dalam tafakur malamnya ± 40 hari, Pak Toha menciptakan suatu jurus tenaga dalam/Ilmu Hikmah, yang niat awalnya untuk mempersatukan semua murid yang belajar ilmu silat luar (tangan kosong/jurus golok) dan tenaga dalam (Ilmu Hikmah) baik dari kalangan keluarga maupun masyarakat umum. Jurus itu bernama Langkah Lima, dan hingga sekarang jurus itu dipakai sebagai jurus wajib bagi setiap ikhwan/akhwad (murid-murid) PS. Sin Lam Ba
Pada saat itu Pak Toha belum memberikan nama Sin Lam Ba. masyarakat umum lebih banyak mengenal ilmu yang diajarkan Pak Toha itu sebagai ilmu kontan, Ilmu Bathin, Ilmu Setrum, Ilmu Lembu Sekilan, Ilmu Jeblak, dan lain –lain
Sekitar tahun 1952 atas saran adik ipar Pak Toha bin Sieng yaitu H, Harun Achmad bin Achmad, yang lahir pada tanggal 12 Desember 1923 dan wafat pada tanggal 24 Oktober 1997, beliau berserta murid lainnya mengadakan suatu pertemuan yang berlangsung di Tebet Timur-Jakarta Selatan. Pertemuan itu membahas masalah nama perguruan. Atas saran dari H. Toyib bin Fulan (seorang tokoh ulama dari Tebet Timur/guru ngajinya H. Harun Achmad bin Achmad), maka terbentuklah suatu nama perguruan yaitu “Sin Lam Ba” (S L B / Saudara Lahir Batin). Semenjak itu meluaslah nama Sin Lam Ba ke setiap daerah Nusantara, termasuk dikalangan warga Cina didaerah Kota-Jakarta. Dan semenjak itu pula kalangan perguruan silat Tenaga Dalam mengakui bahwa Sin Lam Ba merupakan perguruan Tenaga Dalam tertua di Betawi (Jakarta)
Sebagai perguruan Tenaga Dalam yang tertua, maka wajar jika Sin Lam Ba dapat disebut sebagai sumber inpirasi dari perguruan-perguruan Tenaga Dalam yang berkibar setelah era 1950-an. Salah satu perguruan Tenaga Dalam (Ilmu Hikmah) yang masih dibawah garis keilmuan/kepewarisan dengan Sin Lam Ba yaitu perguruan “Al-Hikmah “ yang didirikan oleh Abah Zaki Cisoka dari Bogor. Abah Zaki mendapat ilmu dari H. Iri. H. Iri sendiri merupakan salah satu murid dari Pak Toha bin Sieng
Sepeninggal Pak Toha (1957) PS. Sin Lam Ba mengalami kemunduran aktifitas masing-masing murid Pak Toha kehilangan orang dituakan. Setelah sekian tahun salah satu keluarga (adik ipar) yang juga merupakan murid Pak Toha Yaitu H. Harun Achmad bin Achmad berhasil memajukan PS. Sin Lam Ba di berbagai daerah nusantara dan di negara tetangga seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan Jepang.
Baca selanjutnya...... say to thank’s Jhon

SILSILAH KEILMUAN PERGURUAN SILAT SINLAMBA

Berikut ini adalah silsilah kelimuan perguruan silat sinlamba:


Baca selanjutnya...... say to thank’s Jhon